Makalah BAHASA INDONESIA
Oleh: Makarius Jehamat, Spd.
EJAAN
YANG DISEMPURNAKAN ( EYD )
A.
Pengertian EYD
Ejaan
Yang Disempurnakan adalah ejaan yang keseluruhan system dan peraturan penulisan
bunyi bahasa untuk mencapai keseragaman. merupakan ejaan bahasa Indonesia yang
berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan Ejaan Republik atau
Ejaan Soewandi.
Ejaan Yang Disempurnakan adalah ejaan yang dihasilkan dari penyempurnaan atas ejaan-ejaan sebelumnya. Sedikit bercerita tentang EYD pada zaman dahulu sebelum adanya EYD (Ejaan yang Disempurnakan) masyarakat Indonesia menggunakan cara penulisan yang lain daripada yang kita gunakan pada saat ini. Itulah sebabnya kita merasa aneh ketika kita membaca tulisan-tulisan jadul (jaman dulu) ketika zaman pra kemerdekaan dan juga zaman awal kemerdekaan negara kita Republik Indonesia. Itulah yang disebut dengan ejaan Van Ophuijsen yang berlaku kurang lebih dari tahun 1901 sampai dengan tahun 1947, Setelah tahun 1972 negara kita menggunakan standar Ejaan yang Disempurnakan (EYD).
Ejaan Yang Disempurnakan adalah ejaan yang dihasilkan dari penyempurnaan atas ejaan-ejaan sebelumnya. Sedikit bercerita tentang EYD pada zaman dahulu sebelum adanya EYD (Ejaan yang Disempurnakan) masyarakat Indonesia menggunakan cara penulisan yang lain daripada yang kita gunakan pada saat ini. Itulah sebabnya kita merasa aneh ketika kita membaca tulisan-tulisan jadul (jaman dulu) ketika zaman pra kemerdekaan dan juga zaman awal kemerdekaan negara kita Republik Indonesia. Itulah yang disebut dengan ejaan Van Ophuijsen yang berlaku kurang lebih dari tahun 1901 sampai dengan tahun 1947, Setelah tahun 1972 negara kita menggunakan standar Ejaan yang Disempurnakan (EYD).
B. Tanda
Baca dan Fungsi-fungsinya
Tanda baca adalah symbol atau tanda yang digunakan untuk
member isyarat kepada pembaca agar melakukan sesuatu dalam bacaan. Tanda baca
dipakai didalam sistem ejaan. Setiap kita menulis sebuah kalimat, pasti
terdapat salah satu tanda baca yang kita pakai. Tanda baca banyak sekali
jenisnya yang masing-masing jenis mempunyai fungsi yang berbeda. Secara umum,
fungsi tanda baca yaitu untuk menjaga keefektifan komunikasi. Setiap tanda baca
dapat mengartikan sebuah kalimat tersebut kalimat tanya, kalimat perintah
ataupun untuk mengakhiri kalimat. Pemberian tanda baca yang salah, dapat
membuat arti kalimat itu berbeda. Sekarang kita bahas tentang jenis-jenis tanda
baca.
1. Penulisan huruf, termasuk huruf kapital dan huruf miring.
2. Penulisan kata.
3. Penulisan tanda
baca.
4. Penulisan
singkatan dan akronim.
5. Penulisan angka
dan lambang bilangan.
6. Penulisan unsur
serapan.
1. Tanda
titik (.)
Fungsi
dan pemakaian tanda titik:
* Untuk
mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
* Pada akhir singkatan nama orang.
* Diletakan pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan.
* Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum.
* Dibelakang angka tau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar, dll.
Contoh:
* Hari minggu ada kuliah Bahasa Indonesia.
* Pada akhir singkatan nama orang.
* Diletakan pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan.
* Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum.
* Dibelakang angka tau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar, dll.
Contoh:
* Hari minggu ada kuliah Bahasa Indonesia.
2. Tanda
Koma ( , )
Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain:
Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain:
*
Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang.
* Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului
* Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului
induk kalimat.
* Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam kalimat, dll.
Contoh:
* Mulai hari ini, aku akan giat belajar.
* Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam kalimat, dll.
Contoh:
* Mulai hari ini, aku akan giat belajar.
3. Tanda Seru (! )
Tanda
seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan
* Perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi
* Perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi
yang kuat.
Contoh:
* Dilarang buang sampah disini!
Contoh:
* Dilarang buang sampah disini!
4. Tanda Hubung (–)
Tanda hubung
dipakai dalam hal-hal seperti berikut:
* Menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris.
* Menyambung unsur-unsur kata ulang.
* Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
* Menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris.
* Menyambung unsur-unsur kata ulang.
* Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh:
* Nak, hati-hatilah di jalan.
5. Tanda
Tanya ( ? )
Tanda tanya selalu dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.
* Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung menyatakan bahwa
Tanda tanya selalu dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.
* Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung menyatakan bahwa
kalimat yang dimaksud disangsikan atau
kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh:
* kenapa dosen bahasa indonesia ga masuk ya?
Contoh:
* kenapa dosen bahasa indonesia ga masuk ya?
*
Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan
tertulis
lain.
* Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat.
* Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal.
* Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat.
* Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal.
Soal-soal:
1. Ayah
berangkat ke kantor setiap pagi.
2. Ibu
memasak nasi di dapur.
3. Kemarin sore, Kakek datang ke rumahku.
4. Aku
pergi ke toko buku dengan Rudi, Susi, Rina, dan Diana.
5. Budi,
tutup jendelanya!
6. Hapus
papan tulis itu!
7. Selamat
pagi anak-anak!
8. Dinda,
tolong simpan buku-buku ini dalam lemari!
9. Siapa
yang bertugas piket hari ini?
10. Siapa
yang datang lebih awal pagi ini?
Comments
Post a Comment